belakangan ini, hidup seperti rollercoaster. salah satu wahana di taman bermain yang tidak aku sukai. karena aku tidak suka taman bermain. terlalu riuh. mungkin karena taman bermain yang menarik menurutku adalah pikiranku sendiri. ini bukan perasaan jemu, bukan juga krisis kepercayaan. ibarat seorang petarung, aku merasa kali ini adalah waktu ku untuk naik gunung dan kembali bertapa. hingga pada saat berselancar scrall scroll media sosial, aku mendengar sebuah lagu baru yang cukup menarik perhatian:
“tak selalu, tuhan menjawab doa
……………………………………………………………
……………………………………………………………
izinkanlah tuhan untuk bekerja”
sering kali ku katakan pada dunia dan segala isinya, bahwa aku bukanlah seorang hamba yang baik. aku tidak rajin beribadah dalam berbagai bentuk, baik itu berdoa, pergi ke rumah ibadah atau segala macam bentuknya. mendengarkan lagu secara acak dari aplikasi musik berlangganan adalah satu caraku untuk melanjutkan hidup. dan sepenggal lirik itu pula mengalun pelan seperti sebuah peringatan.
wanita yang terbiasa dipaksa mandiri ini, sempat lupa mengizinkan tuhan untuk bekerja dalam hidupnya. wanita cengeng ini lupa dengan ayat emas yang tertera di surat sidinya.
Amsal 3:5-6 TB
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
tapi itulah hidup, aku lebih sering bertanya bagaimana jika atau kenapa tuhan? dan membayangkan hal hal buruk terjadi dalam hidup, aku lupa untuk percaya.
kau tahu apa perbedaan,
tuhan aku percaya dengan tuhan buat aku percaya ?
walau hanya tersisip perbedaan satu kata, namun maknanya sangat berat sekali. aku pernah berdoa dengan: tuhan buat aku percaya. dan itu ruaaaarrr biasa imbasnya, walau mudah sekali untuk mengatakannya. badai, wak..
tapi ketika aku katakan, tuhan aku percaya. memang harus menarik nafas dalam dalam, setelah itu ku serahkan segala perkara kepadaNya. dan dia jawab doaku: tunai.
daebak sih.